KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

No. 46 TAHUN 1952.

 

 

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

 

 

Membatja       :     surat Sekretaris Dewan Menteri tertanggal 31 Djanuari 1952 No. 2254/52;

 

Menimbang   :     a.   bahwa dianggap perlu mengirimkan suatu Goodwill-Misi Pemerintah Republik Indonesia ke Rangoon (Burma);

b.           bahwa mereka jang namanja tersebut dibawah ini dapat ditundjuk untuk Misi tersebut ja’ni :

1.   Dr. J. Leimena, Menteri Kesehatan,

2.   Sultan Hamengku Buwono IX, Sultan Jogjakarta,

3.   Nj. Mr. Maria Ulfah Santoso, Sekretaris Perdana Menteri,

4.   A.B. Mohammad Jusuf, Anggauta Dewan Perwakilan Rakjat,

5.   Hadjerati, Anggauta Parindra,

6.   G.R. Schmi tz, Anggauta Dewan Perwakilan Rakjat,

7.   Ngeradjai Meliala, Anggauta Dewan Perwakilan Rakjat,

8.   Z.A. Achmad, Anggauta Dewan Perwakilan Rakjat,

9.   S. Hadikusumo, Anggauta Dewan Perwakilan Rakjat,

10.  Abubakar Ariadiningrat, Anggauta Dewan Perwakilan Rakjat,

11.  I.G.G. Raka, Anggauta Dewan Perwakilan Rakjat,

12.  Suska, Pegawai Tinggi Kementerian Penerangan,

13.  Mohammad Muin B. A., Pegawai Kementerian Luar Negeri,

14.  Sunarso, Pegawai Kementerian Luar Negeri,

15.  Rosihan Anwar, Wartawan ”Pedoman”,

16.  Mochtar Lubis, Wartawan ”Indonesia Raya”,

17.  Dajat Hardjakusumah, Wartawan “Antara Bandung”,

18.  Henk Rondonuwu, Pemimpin ”Pedoman Rakjat” Makasar; 

 

Mengingat      :     surat-edaran Kementerian Keuangan tanggal 26 Djanuari 1951 No.18776/K  j to. 2 Djuli 1951 No. 143947/K dan 2 Djuli 1951 No. 143947/K;

 

Mendengar    :     Dewan Menteri dalam rapatnja ke-65 pada tanggal 29 Djanuari 1952;

 

Setelah mendengar : Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Direktur Lembaga Alat-alat Pembajaran Luar Negeri dan Kepala Kantor Urusan Pegawai;

 

M  E  M  U  T  U  S  K  A  N :

                       

Menetapkan :

 

Pertama       :      Mengirimkan suatu Goodwill-Misi Republik Indonesia ke Rangoon (Burma);

 

Kedua       :     Goodwill-Misi tersebut terdiri dari :

   1.   Dr. J. LEIMENA                                   sebagai  Ketua,

2.     SULTAN HAMENGKU BUWONO IX              ,,      Wakil Ketua,

3.     Nj. Mr. MARIA ULFAH SANTOSO           ,,       Sekretaris Umum,

4.     A. B.  MOHAMMAD JUSUF              ,,      Anggauta,

5.     HADJERATI                                         ,,             ,,

6.     G. R.  SCHMITZ                                   ,,             ,,

7.     NGERADJAI  MELIALA                      ,,             ,,

8.     Z. A.  ACHMAD                                    ,,             ,,

9.    S. HADIKUSUMO                                       sebagai Anggauta,                 

10.  ABUBAKAR  ARIADININGRAT          ,,             ,,

11.  I. G. G. RAKA                                        ,,             ,,

12.  SUSKA                                                  ,,             ,,

13.  MOHAMMAD MUIN B. A.                   ,,      Sekretaris

14.  SUNARSO                                             ,,      Pembantu Sekretaris

15.  ROSIHAN  ANWAR                              ,,      Wartawan

16.  MOCHTAR  LUBIS                              ,,             ,,

17.  DAJAT  HARDJAKUSUMAH             ,,             ,,

18.  HENK  RONDONUWU                        ,,             ,,

 

Ketiga       :     Menentukan bahwa :

a.     Misi tersebut akan berangkat ke Bangkok pada tanggal 25 Pebruari 1952 dan kembali ke Indonesia pada tanggal 6 Maret 1952;

b.     Kepada Ketua dan Wakil Ketua (No. 1 dan 2), termasuk golongan I, anggauta-anggauta No. 3 s/d 12, termasuk golongan II, dan mereka jang tersebut dibawah No. 13 s/d 18, termasuk golongan III, diberikan uang harian menurut peraturan jang berlaku selama mereka berada di Burma;

c.      Perdjalanan (pulang-pergi) mereka akan dilakukan dengan pesawat terbang jang ”dicharter” dari Garuda Indonesian Airways dan biajanja ditanggung oleh Pemerintah;

d.     Kepada mereka jang tersebut dibawah No. 3 s/d 14 diberikan uang perlengkapan (uitrustingskosten) pakaian sebesar Rp. 1500.- (seribu lima ratus rupiah) dengan tjatatan, bahwa pakaian itu sedapat mungkin harus dibeli dalam Negeri;

e.      Kepada  Misi  tersebut  diberikan  uang  representasi  sebanjak  Rps. 3500.- (tiga ribu lima ratus rupees);

f.       Uang tersebut pada sub e harus disediakan oleh Kepala Djawatan Perdjalanan Negeri dengan memberikan surat-crediet-perdjalanan (reiscredietbrief) atas nama Ketua Misi;

g.     Dalam satu bulan sesudah Misi tersebut kembali di Indonesia, para anggauta diwadjibkan untuk memberikan pertanggungan djawab dengan disertai semua bukti (kwitansi) atas segala pengeluaran uang jang diberikannja kepada Kepala Djawatan Perdjalanan Negeri di Djakarta;

h.    Semua kelebihan uang jang masih ada pada mereka sebelum berangkat kembali dari Rangoon harus disetorkan kembali pada Perwakilan Republik Indonesia disana;

i.       Selama mereka, (jaitu hanja sadja pegawai Negeri), berada di Luar Negeri gadjinja di Indonesia dibajar penuh sedang waktu itu dihitung penuh sebagai masakerdja dan untuk pensiun.

 

Keempat   :     Terhadap para pengikut Misi tersebut dari Indonesia berlaku peraturan pengambilan persekot untuk pengeluaran priv    sebagai jang ditetapkan dalam surat edaran Menteri Keuangan tertanggal 25 Djanuari 1951 No.18776/K;

 

Kelima      :     Ketua Misi tersebut diwadjibkan memberikan laporan jang tertulis tentang tugas jang didjalankannja kepada Presiden,        Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri dalam satu bulan sesudah tiba di Indonesia;

 

Keenam    :     Memberikan perintah kepada Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Rangoon untuk memberikan bantuan   sepenuhnja          kepada Misi tersebut, selama berada di Burma.

         

SALINAN Keputusan ini dikirimkan untuk diketahui kepada :

 

1.  Wakil Presiden,

2.  Kabinet Perdana Menteri,

3.  Sekretariat Dewan Menteri,

4.  Sekretariat Dewan Perwakilan Rakjat,  

5.  Kementerian Luar Negeri,

6.  Thesaurier Djenderal,

7.  Kementerian Keuangan,

8.  Kementerian Penerangan,

9.  Kementerian Kesehatan,

10.     Dewan Pengawas Keuangan di Bogor,

11.     Djawatan Perdjalanan Negeri,

12.     Kantor Urusan Pegawai,

13.     Kantor Pusat Perbendaharaan Negara,

14.     Direktur Lembaga Alat-alat Pembajaran Luar Negeri,

15.     Direksi Dana Pensiun Indonesia di Bandung/Jogjakarta,

16.     Perwakilan Republik Indonesia di Burma,

17. Jang berkepentingan untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana

mestinja.

 

 

Ditetapken di Djakarta

pada tanggal 19 Pebruari  1952

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SUKARNO.

 

MENTERI LUAR NEGERI,

ttd

AHMAD SUBARDJO.